Malaysia : "Melihat Indonesia Dengan Perspektif Berbeda"
Tujuan pertama kita menuju mesjid negeri shah Alam.
Namun sebelum itu kita terlebih dulu ke Rumah makan Khulafa Bistro untuk
merasakan nasi lemak yang mirip nasi uduk namun nasinya sedikit lebih kasar,
dan juga menikmati teh tarik. Menurut teman nasi lemak dan teh tarik disini
paling mantap. Penyajiannya dicampur dengan telor setengah matang, sedikit
ditaburi kacang goreng dan ikan asin kecil juga disertai sambal. Sampai
Dimesjid negeri kita fhoto2 dan kita sempatkan sholat dhuha disana ( padahal
biasanya ga pernah sholat dhuha :-D ).
@Restoran Khulafa Bistro ( Rumah Makan Pertama, Saat penyerbuan pertama kali ke Malaysia)
Makan bersama tuan Rumah :-D
@Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah
Puas dimesjid negeri, kita menuju stesen padang
jawa dan mobil kita parkir disitu. Tujuan kita batu caves, dengan mengunakan
kereta komuter (kereta listrik) dengan biaya RM 3.80. Disini banyak juga
pekerja yang bekerja di kuala lumpur misalnya, memarkirkan mobilnya di stasen/staisiun
ini. Itulah nyamannya transportasi umum di sini, orang lebih banyak memilih
mengunakan alternatif dibanding mobil sendiri. Untuk mengunakan layanan
transportasi ini sangat mudah, kita tinggal menyebutkan tujuan kita dan
membayar biayax. Nama2 tempat bisa kita lihat di peta yang selalu ada disetiap
stesen. Sekitar 1 jam 30 menit lebih kita sampai di Batu Caves. Batu caves
merupakan tempat peribadatan umat hindu, disini terkumpul orang2 india tamil.
@Akhirnya Tiba di Batu Caves :-)
Tujuan selanjutnya masih dengan mengunakan kereta komuter kita menuju Kuala Lumpur. Di Kuala lumpur pertama2 kita menuju central market/pasar seni, disini banyak jual pernak-pernik oleh2 malaysia. Jika di Jogja bisa kita samakan layaknya beringharjo atau malioboro. Setelah jalan sebentar di central market tidak jauh dari situ kita melanjutkan ke china town dengan jalan kaki. Disana juga sama, orang2 menjual pernak-pernik, kaos dan berbagai macam buah tangan khas malaysia cuma sebagaimana namannya, design pasarnya saja yg berbeda. Karena saya cuma bawa sedikit baju, saya sempatkan beli satu kaos seharga 15 Ringgit dan beberapa kaos buat oleh2.
Puas jalan2 di china town kita kembali ke pasar
seni untuk menuju KLCC mengunakan LRT (Light Rapid Transport), kemudahan
transportasi juga lebih mudah. Untuk membeli tiket kita "self
service", kita tinggal ke mesin tiket (touch screen) lalu menekan tujuan
kita kemana dan memasukkan jumlah uang biaya yg tertera di layar mesin. Saat
memasukkan Jangan takut memasukkan uang lebih karena mesin akan secara otomatis
memberikan kembaliaan. Setelah itu kita juga akan dapat koin token dan koin
inilah yang menjadi tiket kita masuk dan keluar stesen.
Suasana malam lebih mengesankan
Sekitar jam 5 kita sampai di KLCC, kita menuju
belakang gedung twins tower untuk fhoto2 sebentar lalu makan masakan indonesia
di food court di dalam twins tower. Setelah rasa cukup kita menuju mesjid
Assyakirin di samping twin tower untuk mandi sekaligus sholat magrib dan isya.
Nah, barulah kita kembali untuk fhoto2 twins tower. Fanorama malam menurut saya
jauh lebih bagus. Dikombinasi dengan lampu2 hias dan danau yang memancarkan air
dengan bentuk yang bervarian dan berubah-ubah. Puas, kita kembali ke padang
jawa.
0 comments:
Poskan Komentar