Willy Ramadan

Traveller

Learner

Reader

Writter

Minggu, 01 Maret 2015

Amsterdam, Akhirnya Menginjakan Kaki di Benua Biru


Welcome in Schiphol, Amsterdam. Kalimat itu akhirnya bisa saya dengar secara langsung dari suara pemberitahuan pesawat KLM Royal Dutch Airlines KL 0810 yang saya tumpangi. Pesawat akhirnya mendarat sempurna di Bandara Schiphol setelah melakukan perjalanan panjang dari Kuala Lumpur. Berangkat pada jam 11.00 pm (malam) dan tiba jam 06.00am (pagi). Alhamdulillah, akhirnya Tuhan benar-benar mengijinkan saya menginjakkan kaki di tanah Benua Biru, Eropa. 


Saya memang merencanakan sebuah perjalanan ke benua Amerika sejak lama. Namun, saya tidak menyangka perjalanan ini lebih cepat dari apa yang saya rencanakan. Saya menyebutnya, waktu yang melebihi ekspektasi. Perjalanan ini merupakan bantuan beasiswa untuk mengikuti program short course, dan tujuan utama saya adalah Kanada. Amsterdam hanya merupakan kota transit selama 9 jam. 

Awalnya saya membayangkan akan begitu membosankannya berdiam diri di Bandara selama 9 jam. Namun, Schipol merupakan bandara yang besar dan memiliki tempat semacam market center. Ada yang menjual pernak pernik oleh-oleh khas belanda, baju, sepatu, elektronik hingga food court. Sehingga kita bisa menghabiskan waktu sekedar untuk jalan-jalan dan makan disana.

 Sumber www.tourismsee.com
Di Schipol Amsterdam kita sempat melakukan sholat subuh berjamaah di sebuah tempat yang tertulis “Meditaton Centre”. Ini merupakan tempat beribadah semua agama dan menariknya tempat ini memiliki perpustakaan yang berisi banyak kitab-kitab agama, termasuk saya menemukan Al-qur’an yang berterjemahkan bahasa indonesia. Nampaknya buku-buku di dalam tempat ini merupakan sumbangan dari orang-orang yang mampir ke “meditation centre”, menarik.


 Koleksi buku-buku di perpustakaan Meditation Center 


Ketika kembali dari Kanada ke Indonesia, kita kembali transit di Amsterdan selama 13 jam. Ini transit terlama yang pernah saya alami :-(. Karena tidak punya visa untuk keluar sekedar menikmati amsterdam lebih dekat atau mencari makanan murah (makanan di bandara mahal, karena selalu di konversi ke rupiah terus kali ya :-D). Transit kali ini sangat membosankan, mungkin karena durasi yang lama dan juga mungkin karena sudah pernah kesini sebelumnya. 

 Mediation Center juga menyediakan buku tamu yang boleh di corat-coret:-)

Saat sholat di “Meditation Centre”, kita ketemu dengan ibu kewarganegaraan Indonesia, tepatnya beliau dari betawi, yang sudah lama mukim di Belanda. Setelah berbincang panjang lebar dan bertanya apakah ada makanan indonesia di bandara? Karena makanan di dalam bandara mahal dan makanan indonesia tidak ada. Tanpa kami meminta, beliau dengan baik hati menawarkan diri untuk membelikan makan keluar bandara. Beliau berikan cuma-cuma. Semoga kebaikan beliau di balas oleh Allah SWT. Aminnn:-) Semoga bisa kembali lagi kesini:-)
Lupa nama beliau siapa?:-( Catatannya ilang

Ada mie gelas, sayur, sarden dan kerupuk :-)

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

3 comments:

  1. Maukah bapak/mas Willy berbagi informasi bagaimana bapak mendapatkan beasiswa untuk program tersebut? Mungkin saya bisa menirunya ^_^

    BalasHapus
  2. Thank you very much for sharing information that will be much helpful for making coursework my effective.

    BalasHapus

Contact Me

3 people have left comments

Anonim

Anonim said:

Maukah bapak/mas Willy berbagi informasi bagaimana bapak mendapatkan beasiswa untuk program tersebut? Mungkin saya bisa menirunya ^_^

Unknown said:

ikut dong.pak...

obat aborsi said:

Thank you very much for sharing information that will be much helpful for making coursework my effective.

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact Me

Willy Ramadan Al-Verona

Buat Lencana Anda

Followers

Adress/Street

12 Street West Victoria 1234 Australia

Phone number

+(12) 3456 789

Website

www.johnsmith.com